Tak ada apa pun yang mampu membuatnya tertidur dengan lelap di malam yang dingin itu. Bayangan anak-anaknya yang tengah tertidur dengan pulas terus membayangi benaknya. Ia segera terjaga saat jala putih di ufuk timur merajut langit malam dengan perlahan. Ia membangunkan istrinya yang tertidur disamping anak-anaknya dan mengambil jala disamping tempat tidurnya yang beralaskan kardus.
“Sepertinya akan ada badai,” kata istrinya sembari
melihat langit diatas laut yang luas itu. “Apa kau yakin akan menangkap ikan
hari ini?” tanyanya dengan perasaan khawatir. Suaminya segera tersenyum dan
keluar dari gubuk kecilnya yang terletak di tepi pantai.
“Jika aku tidak menangkap ikan, apa yang akan kita makan?” tanyanya balik kepada istri yang sangat dicintainya itu. Ia tidak bisa tertidur
jika ia belum menangkap seekor ikanpun di laut untuk istri dan ketiga anaknya. Ia
tulang punggung keluarga dan ia sangat mengerti kewajibannya untuk menafkahi
keluarganya.
Istri nelayan itu hanya terdiam walaupun sebenarnya ia
sangat gelisah. Ia tau akan ada badai sebentar lagi dan suaminya nekat mencari
tangkapan untuk hari ini. Nyawalah yang akan dipertaruhkan suaminya apabila
benar akan ada badai besar disana. Ia menggigit bibir untuk menahan
kegelisahannya, hanya diam saat suaminya mencium keningnya dan menaiki perahu kecil yang sehari-hari
menemani suaminya menagkap ikan di laut. Perlahan, suaminya mendayung perahu ke
tengah lautan.
Beberapa menit setelah suaminya mendayung perahu ke
tengah lautan, angin kencang berhempus dengan ganas. Ia hanya terduduk
ketakutan sembari mendengar deburan ombak setinggi 3 meter yang perlahan
menyapu pantai secara bergantian. Ia menggigil dan berlari ke gubuk kecilnya. Ia
membangunkan ketiga anaknya dengat perasaan kalang kabut. Salah satu
diantaranya ia gendong, dan dua yang lainnya ia gandeng sembari berlari
menjauhi pantai.
Ombak itu dengan ganas menyapu gubuknya dan gubuk nelayan
lainnya. Semua nelayan dan keluarganya segera menyelamatkan diri dari gelombang
yang seakan tengah mengamuk itu. Tubuhnya segera melemas ketika mengetahui, ia
takkan lagi bisa mendapatkan nafkah dari suaminya yang tak lagi terlihat berada
diatas perahu yang terombang ambing ditengah lautan yang mengganas itu.
ReplyDelete✔ alat pembesar penis
✔ obat kuat sex
✔ obat pembesar penis
✔ obat perangsang wanita
✔ produk kesehatan
✔ sex toys pria
✔ sex toys wanita
✔ obat pelangsing badan