
(sumber gambar di sini)
Ratna Juwita
Pertama-tama,
mari kita perjelas.
Siapa
itu Hirate Yurina?
Hirate
Yurina atau akrab dipanggil Techi adalah seorang center dari sebuah idol group
Jepang Keyakizaka46. Konsep mereka sama seperti AKB48 karena mereka dibentuk
oleh orang yang sama, yaitu Yasushi Akimoto atau akrap dengan panggilan Aki-P.
Bedanya, Keyakizaka46 adalah “adik” dari Nogizaka46 yang telah lebih dulu sukses
dan memang dibentuk untuk menjadi “pesaing” AKB48.
Aneh?
Memang, tapi begitulah kenyataannya.
Aku
sempat jatuh cinta pada Keyakizaka46 dan sudah pernah aku ceritakan di sini.
Namun, aku tidak sepenuhnya mengikuti perkembangan mereka meskipun aku sangat
menyukai Hirate Yurina sejak pertama melihat video musik mereka “Futari Saison”
kemudian “Silent Majority”. Lagu-lagu mereka sangat cocok di telinga dan konsep
grup mereka yang unik sangat sesuai sebagai “pelepas dahaga” di tengah
banyaknya idol group dengan konsep “cute”, “sweet”, “beautiful”, dan
sebagainya.
Kesuksesan
Keyakizaka46
Muncul
dengan konsep yang tidak biasa, Keyakizaka46 berhasil memberikan angin segar
bagi dunia musik Jepang. Lagu-lagu mereka kebanyakan bertema permasalahan
sosial dan remaja khususnya di sekolah. Dipadukan dengan tarian yang garang dan
minim senyuman (tidak seperti idol group biasanya yang memamerkan
senyuman dari awal hingga akhir), Keyakizaka46 sukses meraih popularitas dalam
waktu singkat.
Grup
ini dibentuk pertama kali pada tahun 2015 dengan 21 orang perempuan remaja
rentang usia 14 hingga 22 tahun (saat itu). Single pertama mereka yang berjudul
“Silent Majority” berhasil memuncaki tangga lagu Jepang, bahkan mengalahkan
rekor penjualan album yang selama ini dipegang HKT48 dengan single “Suki, Suki,
Skip”.
“Silent
Majority” sendiri merupakan lagu yang berisi mengenai orang-orang dewasa yang
kebanyakan “diam” dan “tidak berani melawan”. Pada akhirnya, anak-anak remaja
akan menjadi orang dewasa yang membosankan dan penuh aturan. Untuk itu, mereka
memberikan dorongan kepada orang-orang agar mau mengambil jalan yang berbeda meskipun
sendirian.
Pesan-pesan
yang terkandung dalam lagu-lagu mereka benar-benar bisa menggetarkan jiwa.
Single terbaru mereka, “Kuroi Hitsuji” (Black Sheep) juga sama luar biasanya.
Aku pribadi merinding dan langsung menyukai lagu ini ketika pertama kali
mendengarkannya padahal aku sudah sekitar dua tahun lebih tidak pernah
mengikuti perkembangan mereka lagi.
Berhenti
Mengikuti Perkembangan Keyakizaka46
Aku
berhenti mengikuti Keyakizaka46 meskipun mereka adalah grup yang berhasil
membangkitkan kembali jiwa fangirl-ku sekitar tahun 2017. Aku merasa semakin
lama konsep grup ini semakin kelam dan aku sangat benci dengan model rambut pendek
Hirate Yurina.
Sepertinya
manajemen ingin lebih mengukuhkan kesan “garang” dalam Keyakizaka46, tapi
dengan menampilkan sosol “maskulin” member, terutama Hirate Yurina yang
berposisi sebagai center. Menurutku, menjadi “garang” bukan berarti
berpenampilan seperti laki-laki. Menjadi maskulin bukan berarti harus berambut
pendek seperti laki-laki.
Aku
menyukai mereka karena mereka menampilkan dua sisi. Mereka tetap berpenampilan feminin,
tapi dapat berubah menjadi garang atau terlihat maskulin ketika membawakan
lagu-lagu mereka. Mungkin manajemen ingin totalitas baik ketika mereka berada
di luar panggung maupun ketika tampil membawakan lagu, sehingga kemudian Hirate
Yurina dipoles sedemikian rupa hingga menyerupai laki-laki. Namun bagiku, aku
memilih mundur daripada harus melihat idolaku menjadi seperti laki-laki dan
seperti sedang disiksa habis-habisan.
Puncaknya
adalah ketika single mereka yang bertajuk “Glass wo Ware” dirilis. Di situ, tarian
mereka terlihat semakin beringas dan aku bisa melihat betapa lelahnya mereka melakukan
tarian dengan konsep seperti itu. Terbukti, setelah itu Hirate jatuh sakit
sampai-sampai pingsan di panggung. Tidak hanya Hirate, bahkan anggota-anggota
lain juga mengalami hal yang sama.
Sejak
memutuskan tidak lagi mengikuti mereka, beberapa kali aku masih membaca berita
perihal Hirate yang harus istirahat dan tidak ikut tampil di panggung, lalu dia
yang jatuh dari panggung, memar, terkilir, dan sebagainya. Berita-berita itu
semakin membuatku kukuh dengan keputusanku meninggalkan mereka.
Pengumuman
Hirate Keluar dari Grup
Pada
tanggal 23 Januari 2020, Hirate mengumumkan bahwa ia akan keluar dari grup. Aku
langsung menelusuri beritanya. Aku kira, ia akan “graduate” seperti anggota
lain dan sebagaimana konsep mereka sebagai idol, tetapi kata yang
digunakannya adalah “keluar”. Berbeda dengan dua rekannya, Oda Nana dan
Suzumoto Miyu yang memutuskan “graduate” di waktu yang hampir bersamaan
dengan keluarnya Hirate dan akan merayakan “acara perpisahan”, Hirate tidak.
Ketika mendengar hal itu, jujur saja aku
sedih. Aku kembali lagi membuka youtube dan menonton video-video awal mereka
yang membuatku jatuh cinta. Saat itu, Keyakizaka46 berbeda dari yang sekarang.
Mereka masih menari dengan ceria dan lagu-lagu mereka tidak seberingas sekarang.
Hirate
Yurina dan Suzumoto Miyu sendiri dalam wawancara mengatakan bahwa ada yang berubah
dari Keyakizaka46. Aku sangat mengetahui hal itu karena aku sudah merasakannya
jauh sebelum ini.
Nyatanya,
frasa “Eien wa umarenai” dalam salah satu lagu mereka yang menjadi
favoritku, “Futari Saison” itu benar. Tidak ada yang namanya keabadian. Begitu
juga dengan Keyakizaka46 dan para anggotanya. Setidaknya, aku mendukung
keputusan Hirate untuk keluar dari Keyakizaka46, grup yang telah membesarkan
namanya.
Aku
harap, setelah ini ia akan menemukan jalan lain yang lebih sesuai untuknya dan
tentunya, tidak membahayakannya. Lagu-lagu mereka akan tetap menjadi favoritku
sepanjang masa karena dari sanalah aku kembali bersemangat menggeluti Jepang
lebih dalam.
Terima kasih, Techi. You are still my favorite. I will watch
you grow outside Keyakizaka46.

(sumber gambar di sini)
0 Creat Your Opinion:
Post a comment